Kamis, 25 Oktober 2012

Gambaran Umum Propinsi Daerah Khusus Jakarta


KEADAAN UMUM
1.     Luas dan Letak Geografis
Daerah Khusus Ibukota Jakarta mempunyai luas wilayah ± 650 km2 atau ± 65.000 termasuk wilayah daratan Kepulauan Seribu yang tersebar di teluk Jakarta. Secara geografis wilayah DKI Jakarta terletak antara 106 22’ 42" BT sampai 106 58’ 18" BT dan -5 19’ 12" LS sampai -6 23’ 54" LS.
Batas-batas wilayah DKI Jakarta adalah :
o    Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawa
o    Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Bekasi
o    Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Bogor
o    Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Tangerang
Berdasarkan Pasal 6 UU No. 5/1974 dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 25 tahun 1978 wilayah DKI Jakarta dibagi habis dalam 5 wilayah kota yang setingkat dengan Kota Madya Daerah Tingkat II dan berada langsung di bawah Derah Khusus Ibukota Jakarta yang terdiri dari 30 kecamatan dan 236 Kelurahan. Pembagian wilayah tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Pebagian wilayah administratif pemerintah DKI Jakarta
No.
Wilayah
Jml Kec
Jml Kel
Keterangan
1
2
3
4
5
Jakarta Utara
Jakarta Pusat
Jakarta Timur
Jakarta Selatan
Jakarta Barat
5
7
7
6
5
29
41
58
61
47
5.      Termasuk Kepulauan Seribu
Sumber : Rencana Umum Tata Ruang DKI

                        Keadaan Topografi
Dilihat keadaan topografinya wilayah DKI Jakarta dikatagorikan sebagai daerah datar dan landai. Ketinggian tanah dari pantai sampai ke banjir kanal berkisar antara 0 m sampai 10 m di atas permukaan laut diukur dari titik nol Tanjung Priok. Sedangkan dari banjir kanal sampai batas paling Selatan dari wilayah DKI antara 5 m samapi 50 m di atas permukaan laut. Daerah pantai merupakan daerah rawa atau daerah yang selalu tergenang air pada musim hujan. Di daerah bagian Selatan banjir kanal terdapat perbukitan rendah dengan ketinggian antara 50 m sampai 75 m. Sungai-sungai yang ada di wilayah DKI Jakarta antara lain : S. Grogol, S. Krukut, S. Angke, S Pesanggrahan dan S. Sunter.
                        Formasi Geologis dan Tanah
Seluruh dataran wilayah DKI Jakarta terdiri dari endapan aluvial pada jaman Pleistocent setebal ± 50 m. Bagian Selatan terdiri dari lapisan aluvial yang memanjang dari Timur ke Barat pada Jarak 10 km sebelah Selatan pantai. Di bawahnya terdapat lapisan endapan yang lebih tua. Kekuatan tanah di wilayah DKI Jakarta mengikuti pola yang sama dengan pencapaian lapiasan keras di wilayah bagian utara pada kedalaman 10 m - 25 m. Makin ke Selatan permukaan keras semakin dangkal yaitu antara 8 m - 15 m.
                        Iklim
Wilayah DKI Jakarta termasuk tipe iklim c dan D menurut klasifikasi iklim Schmit Ferguson dengan curah hujan rata-rata sepanjang tahun 2000 mm. Wilayah Dki Jakarta termasuk daerah tropis beriklim panas dengan suhu rata-rata per tahun 27 C dengan kelembaban antara 80 % sampai 90 % . Temperatur tahunan maksimum 32 C dan minimum 22 C. Kecepatan angin rata-rata 11,2 km/jam.
Sumber :
Kantor Wilayah Kehutanan
Jalan : Salemba Raya No. 9 Jakarta Pusat










PETA GEOGRAFIS JAKARTA
peta_index1
greater
http://students.ukdw.ac.id/~22012573/images/peta_index1.jpg


Kesenian Betawi


Macam-macam Kesenian Betawi

topeng-betawi.jpgfoto2331.jpgLENONG1.JPGquicchote_ondel_ondel1.jpgIMG_2379.jpgtanjidor.jpgSifat campur-aduk dalam dialek Betawi adalah cerminan dari kebudayaan Betawi secara umum, yang merupakan hasil perkawinan berbagai macam kebudayaan, baik yang berasal dari daerah-daerah lain di Nusantara maupun kebudayaan asing. Dalam bidang kesenian, misalnya, orang Betawi memiliki seni Gambang Kromong yang berasal dari seni musik Tiongkok, tetapi juga ada Rebana yang berakar pada tradisi musik Arab, Keroncong Tugu dengan latar belakang Portugis-Arab,dan Tanjidor yang berlatarbelakang ke-Belanda-an.
Secara biologis, mereka yang mengaku sebagai orang Betawi adalah keturunan kaum berdarah campuran aneka suku dan bangsa. Mereka adalah hasil kawin-mawin antaretnis dan bangsa di masa lalu.

Berbagai kesenian tradisional Betawi dapat berkembang dan digemari oleh masyarakat luas, bukan hanya masyarakat Betawi.

Kesenian Betawi tersebut antara lain :

1. Lenong
2. Topeng Blantik.
3. Tari Topeng,
4. Ondel-ondel,
5. Tari Ronggeng Topeng
6. dan lain-lain

Seni suara dan seni musiknya adalah :

1. Sambrah,
2. Rebana, marawis
3. Gambang kromong,
4. Tanjidor dan sejenisnya





Salah satunya yaitu Marawis :

MARAWIS UMMU ZAHRA
Jakarta 15 Oktober , Negara kita adalah negara yang terdiri dari berbagai macam unsur budaya , bahasa dan kesenian yang melebur menjadi satu di dalam kesatuan Negara Indonesia. Dan sebagian besar budaya yang ada dan berkembang di Indonesia adalah hasil akulturasi dari berbagai negara yang menjadikan Indonesia lebih kaya akan kesenian nya. Salah satu nya adalah kebudayaan Betawi. Betawi atau juga Batavia lebih dikenal sekarang sebagai Ibu Kota negara kita yaitu Jakarta.  


Di artikel ini , mari kita membahas salah satu unsur kesenian dari tanah Betawi yaitu Marawis. Marawis sendiri juga merupakan salah satu kesenian dari Timur Tengah yang juga dimiliki dan di kembangkan di tanah Betawi oleh orang – orang Betawi yang juga masih memiliki keturunan dari Timur Tengah, itulah mengapa unsur Timur Tengah begitu kental di budaya Betawi , karena peleburan budaya yang telah berlangsung selama ratusan tahun. Selain berkesenian Marawis juga digunakan untuk mensyiarkan ajaran agama Islam di jaman dahulu, namun di jaman sekarang Marawis melebur menggabungkan kedua unsurnya. Dalam berbagai kesempatan di acara adat Betawi , entah itu pernikahan, sunatan atau acara yang memiliki unsur keagamaan di dalamnya dengan mudah kita akan menjumpai para pemain Marawis, hingga hari ini , di jaman modern ini adat istiadat masih dipegang teguh oleh masyarakat Betawi dimanapun. Marawis sendiri terdiri adas empat unsur alat musik , yaitu Hajir yang berupa gendang besar yang berdiameter 45cm dan tinggi 60 – 70 cm , lalu ada pula Dumbuk atau Jimbe gendang berbentuk seperti dandang dan memiliki perbedaan diameter di kedua sisi nya , lalu Marawis yaitu gendang kecil yg berdiameter sekitar 20cm dan paling banyak di mainkan oleh anggota group, dan yang terakhir adalah Balqis sejenis kecrekan yang memeriahkan musik Marawis kala dimainkan. Di Marawis sendiri terdiri dari beberapa jenis musik yang biasa di mainkan yaitu Zapin , Sarah dan Zahefah. Kegunaan tiap – tiap jenis musik pun berbeda, untuk musik Zapin lebih memiliki unsur kegembiraan di dalam nya, juga digunakan untuk mengiringi Shalawat yang ditujukan kepada Nabi Muhammad SAW. Musik dan tempo Zapin juga tidak terlalu menghentak hingga terdengar indah dan lembut. Unsur musik Sarah digunakan untuk acara pernikahan saja. Dan yang terakhir adalah Zahefah lebih digunakan untuk majlis – majlis yang di adakan oleh berbagai kalangan. Musik yang dimainkan oleh group yang beranggotakan minimal 10 org ini dan tiap – tiap orang memainkan alat musik satu dan bernyanyi ini ada untuk membangkitkan semangat bagi orang – orang yang hadir di acara tertentu. Biasanya Marawis dimainkan oleh kaum laki – laki dengan menggunakan Gamis dan celana panjang. Namun seiring berjalan nya waktu banyak juga pemain Marawis atau Group Marawis yang dimainkan oleh kaum perempuan muda atau Ibu – Ibu yang masih mau menjaga dan melestarikan kebudayaan Betawi.
Di kesempatan ini kita akan membahas salah satu Group Marawis dari kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Para pemain pun diambil dari 7 kelurahan yang terdapat di kecamatan Tanah Abang. Seperti kebanyakan kita semua tahu, Tanah Abang adalah salah satu daerah di Jakarta yang domisili masyarakat Betawi dan Betawi – Arab yang masih ada dan masih memegang teguh nilai sejarah dan nilai budaya. Baik kalangan muda, laki – laki atau perempuan, Ibu – ibu atau Bapak – bapaknya masih memegang teguh budaya dan adat istiadatnya. Ummu Zahra adalah salah satu group Marawis Ibu – Ibu dari Tanah Abang yang ikut melestarikan budaya Marawis ini. Group yang berdiri sejak tahun 2005 ini di pimpin oleh Ibu HJ. Hilda Agus yang juga asli keturunan Betawi yang sedari kecil berdomisili di Tanah Abang, dengan mengumpulkan teman – teman penggajian nya, dia membentuk Group Marawis “ Ummu Zahra “ beranggotakan 13 orang pemain. Group yang berkembang dari nol hingga sekarang menjadi terkenal ini berawal dari kecintaan terhadap adat. Dari modal yang dimiliki pribadi hingga sekarang berkembang menjadi maju dan pentas di berbagai kesempatan. Adalah Abdullah Rifky Alaydrus alias kiki, pemuda keturunan Arab – Betawi yang dari awal mengajarkan Ibu – Ibu ini cara memainkan alat musik Marawis. Hingga sekarang sudah me masyarakat.
Adapun para anggota dari Marawis “ Ummu Zahra “ adalah :
Ø  Ibu Hj. Hilda Agus : Marawis
Ø  Ibu Taty Suharty Djemani : Marawis
Ø  Ibu Acih Anhar : Hajir
Ø  Ibu Mufidah : Marawis
Ø  Ibu Faizah : Marawis
Ø  Ibu Hamimah : Dumbuk
Ø  Ibu Ropimah  : Solis
Ø  Ibu Fathimah : Marawis
Ø  Ibu Lia : Balqis
Ø  Ibu Iis : Marawis
Ø  Ibu Yati : Marawis
Ø  Ibu Siti Hendra : Marawis
Ø  Ibu Dahlia : Marawis
Marawis yang telah tampil dalam berbagai acara ini memberikan banyak inspirasi bagi kalangan muda betawi di Tanah Abang. Harapan mereka adalah kalangan muda betawi di Jakarta pada umumnya dan Tanah Abang pada khususnya mau ikut memberikan sumbangsih demi keberadaan adat istiadat mereka sebagai warga Betawi. Mereka pun masih rutin latihan di tiap minggunya pada hari senin guna mengasah kemampuan mereka memukul alat musik khas daerah kebanggan mereka. Kepolosan dan keceriaan dari Ibu – Ibu ini kala pentas dan latihan membuat mereka bisa bersama – sama di dalam group ini dalam suka dan duka.
Menurut salah seorang anggota , Ibu Faizhah menuturkan “ Ini salah satu cara kami, Ibu – Ibu Tanah abang melestarikan budaya kami, kami juga tidak mau kalah dengan budaya yang ada di luar betawi yang berkembang juga.”
Menurut mereka , pengalaman yang mereka terima selama bertahun – tahun bersama adalah hal yang sangat berharga.





Sementara menurut Kiki , pengajar Marawis menuturkan “ Dulu sewaktu saya ditawarkan mengajar saya kaget, apakah benar ibu – ibu ini mau belajar dan apakah mereka akan konsisten, tapi ternyata seiring berjalan nya waktu dan dengan gemblengan pendidikan yang cukup kuat, kini kami semua memetik hasil yang luar biasa, banyak panggilan untuk mengisi acara dan kami juga bekerja secara professional. Walaupun saya sendiri seperti anak mereka, tapi kala mengajar mereka mengerti seberapa saya harus keras terhadap mereka.”
Begitu banyak adat yang ada di unsur dasar masyarakat Betawi yang bisa kita kupas dan kita telaah. Dari makanan, minuman, rumah adat dll. Ini hanya satu dari sekian banyak adat yang dimiliki.
Adat istiadat adalah salah satu hal yang memang menjadi bagian dari tiap unsur manusia di muka bumi manapun. Karena adat istiadat yang membuat kita mengenal jati diri kita dan ikut melestarikan tiap – tiap adat istiadat daerah masing – masing. Mari kita lestarikan adat istiadat daerah kita masing – masing. Kita dan generasi penerus kita lah yang akan nantinya mengemban tugas guna melestarikan adat istiadat jangan sampai tenggelam di telan kemajuan jaman yang melupakan dasar manusia sebagai manusia yang memiliki unsur budaya. 

Minuman Betawi


MINUMAN KHAS BETAWI
1.      Bajigur
images.jpgBajigur adalah minuman hangat khas masyarakat Betawi. Bahan utamanya adalah gula aren, dan santan. Untuk menambah kenikmatan dicampurkan pula sedikit jahe, garam dan bubuk vanili.Bajigur paling cocok diminum pada saat cuaca dingin dan basah sehabis hujan. Makanan yang sering dihidangkan bersama bajigur adalah pisang rebus, ubi rebus, atau kacang rebus.




2.      Bir Pletok
bir-pletok.jpgBir Pletok. Adalah nama minuman khas dan asli dari Betawi. Asal kamu tahu saja, minuman ini bukanlah minuman keras yang mengandung alkohol! Minuman ini justru dianjurkan untuk diminum karena bagus untuk kesehatan.
Bir pletok terbuat dari rempah-rempah, terutama jahe, yang hanya terdapat di perkampungan Betawi. Bir ini bisa dijadikan sebagai minuman ringan pelepas dahaga yang sangat enak diseruput dalam kondisi hangat dan dingin.
Mengapa Namanya Bir Pletok? 
Konon, nama bir pletok muncul dari kaum Betawi gedongan (orang kaya) yang sering bergaul dengan orang Belanda. Mereka melihat, ketika minuman berbahan dasar jahe ini dikocok dan dituang ke dalam gelas, muncul busa di bagian atasnya, persis seperti bir yang sering diminum orang-orang Belanda. Bisa jadi, dari sinilah nama bir itu muncul. Orang Betawi juga percaya, nama pletok itu berasal dari bunyi es batu yang beradu dengan tungku yang dikocok.
Jadi, bunyinya, pletak… pletok.. Dan ketika minuman ini dituang ke dalam gelas, busa akan segera bermunculan mirip seperti bir. Akhirnya, nama bir pletok menjadi sangat populer di kalangan masyarakat Betawi.
Bir pletok yang asli diracik dari rempah-rempah. Rasa yang paling dominan adalah jahe. Sisanya kapulaga, serai, kayu manis, kayu secang, dan gula.
Kamu tahu, kalau minuman ini bisa menghilangkan masuk angin? Hihihi.. coba saja deh! Minuman ini sering disajikan bersama dengan kue-kue khas Betawi, seperti kue ape, talam, ketan bakar, dan lainnya dalam acara perkawinan adat orang Betawi. Tapi sebenarnya, bir pletok juga bisa diminum kapan saja, ditemani makanan apa saja. (Ervina/kidnesia/berbagai sumber)






3.      Wedang Jahe
wedangcvr.jpgWedang jahe adalah hidangan minuman teh jahe tradisional dari daerah Jawa Tengah dan Timur, Indonesia khususnya betawi yang umumnya dihidangkan panas. "Wedang" sendiri adalah bahasa Jawa yang berarti "minuman panas", namun dalam hal ini berarti "teh". Walaupun tanpa kandungan kafein, minuman ini sering kali disajikan dan dinikmati seperti teh. Minuman ini dibuat dari gula jahe dan kelapa / gula batu. (sumber : http://www.anekamacamresepku.com/2012/08/cara-membuat-wedang-jahe.html)

4.      Es Selendang Mayang
Foto016.jpgRasanya manis, legit ada rasa gurih dari santan dan manis dari gula arennya. Makin segar dinikmati saat dingin pakai es. Karena biasanya dinikmati pakai es makanya disebutan Es Selendang Mayang. Katanya nih, menurut salah seorang penjual es selendang mayang di Kota Tua menceritakan kalau dulunya masyarakat Betawi menyebut makanan ini sebagai cendol parek. Jauh juga ya perubahan namanya jadi es selendang mayang. Bagi yang mau coba buat es ini gampang deh..tinggal beli aja sagu aren, tepung beras, gula putih, gula merah, dan santan. Caranya, Sagu aren dan tepung beras direbus sambil diaduk dan diberi warna dengan pasta sesuai keinginan, Setelah adonan matang, selendang mayang dituang ke cetakan kemudian didiamkan sampai mengeras. lalu gula putih dan gula merah yang dicampur santan sebagai perasanya ditambahkan, Setelah Selendang mayangnya  dipotong bentuk dadu, trus baru disiram gula putih, gula merah, santan dan es batu sesuai selera deh. (sumber : http://travelblog.ticktab.com/2012/10/09/nikmatnya-es-khas-betawi-selendang-mayang/)
5.      250px-Es_Doger_1.JPGEs Doger
Es yang sangat populer di wilayah kebudayaan Betawi ini banyak dijadikan sebagai minuman pelepas dahaga. Dewasa ini, es doger juga sering menjadi salah satu menu minuman untuk acara hajatan seperti pesta perkawinan dan sebagainya.
(sumber:
Lembagakebudayaanbetawi.Com » Es Doger)






6.      Minuman-es-Campur.jpgEs Campur
Es Teler merupakan minuman uang menyegarkan karena perpaduan cita rasa buah-buahan, pemanis, dan es serut. Es teler ini mulai dikenal masyarakat Jakarta sejak 37 tahun lalu, diprakarsai oleh pasangan suami-istri Tukiman dan Samiyem yang berjualan di daerah Cikini, Jakarta Pusat. Awalnya es campur ini bernama es nagih. Suatu hari salah seorang pelanggan berkomentar, ”Wah, es ini enak sekali, bikin orang teler!”. Sejak saat itu Pak Tukiman mengganti nama es nya dengan nama Es Teler. Minuman ini sangat populer, bahkan sampai menyebar di seluruh Indonesia, biasanya minuman ini disajikan pula sebagai menu untuk berbuka puasa. (sumber: Lembagakebudayaanbetawi.Com » Es Teler)

7.      es-kolangkaling.jpgEs Kolang Kaling
Kolang-kaling menjadi hidangan favorit untuk berbuka puasa. Kolang kaling atau yang disebut oleh orang Betawi sebagai buah Atep, mempunyai warna asli bening. Dari warna asli tersebut, muncul varian warna buah yang lain seperti hijau dan merah karena penambahan unsur lainnya. (sumber:Lembagakebudayaanbetawi.Com » Es Kolangkaling)


Makanan Betawi


MAKANAN KHAS BETAWI :
1.      Asinan Betawi
Fitria Rahmadianti - detikFood
Jakarta - Asinan memiliki tempat tersendiri di hati para pecinta kuliner Jakarta. Selain nikmat dan segar, makanan ini tergolong sehat karena banyak menggunakan sayur-sayuran. Kerupuk mie kuning pun selalu menemani asinan Betawi. Pokoknye mantep dah!
Asinan masih satu keluarga dengan gado-gado, lotek, pecel, karedok, dan ketoprak yang gurih, juga dengan rujak yang manis-asam-pedas. Ketiganya menggunakan sayur-sayuran atau buah-buahan segar dan kuah kacang. Namun, asinan Betawi punya karakteristik sendiri.
Sayur dan buah yang digunakan dalam asinan dibuat acar terlebih dahulu agar awet. Bisa dengan direndam di air cuka (dibuat acar) atau direndam di air garam (diasinkan). Asinan pun ada 2 jenis, yakni asinan Bogor dan asinan Betawi.

Asinan Bogor biasanya menggunakan buah-buahan tropis, meski ada pula yang menggunakan sayur. Isiannya seperti rujak, yakni mangga muda, jambu air, pepaya, kedondong, bengkoang, nanas, anggur bogor, dan pala. Di atasnya ditaburi kacang tanah goreng. Kuahnya terbuat dari cuka, sehingga lebih encer dan asam, namun juga terasa manis pedas.


Asinan Betawi umumnya menggunakan sawi, kol, tauge, selada, dan tahu putih yang ditaburi kacang tanah goreng. Kuahnya menggunakan bumbu kacang yang dicampur cuka dan cabai, terkadang disirami gula merah lagi. Pelengkap wajibnya adalah kerupuk mie berwarna kuning.
Asinan Betawi banyak dijajakan keliling dengan gerobak. Namun, ada pula yang dijual menetap di kios tersendiri, lengkap dengan area makannya. Empat dari lima asinan yang Detikfood cicipi terletak di warung kecil, sementara satu lagi dijual di gerobak yang menetap. Semuanya legendaris dan terkenal enak. Hmm... Mana yang paling mantap?




2.      Roti Buaya
Anggraini Citra - detikFood
Roti Buaya merupakan bagian dari budaya di Indonesia, khususnya pada masyarakat Betawi, penduduk asli kota Jakarta dahulu Batavia.
Bagi masyarakat Betawi, roti buaya merupakan simbol dari kesetiaan, maka dari itu di setiap acara pernikahan adat betawi, selalu menyertakan roti buaya sebagai seserahan di samping mas kawin/mahar, dan perlengkapan lain seperti baju, kain,perhiasan, serta beberapa peralatan rumah tangga.

Roti buaya menempati porsi yang penting di banding peralatan seserahan lainnya. karena roti ini mempunyai makna sebagai ungkapan kesetiaan bagi calon pengantin yang akan melaksanakan pernikahan. Hal ini terinspirasi dari kebiasaan buaya yang hanya kawin sekali seumur hidupnya. Sementara perwujudan roti, juga memiliki makna tersendiri. Roti bagi masyarakat Betawi merupakan simbol dari kemapanan secara ekonomi. jadi diharapkan pengantin selain bisa saling setia juga hidup dalam kondisi yang mapan dan berkecukupan.Dan mayarakat Betawi mempercayai hal ini turun temurun hingga saat ini. (sumber: http://rotibuaya.com/)
Bahan-bahan roti buaya ini, seperti roti manis pada umumnya. Namun untuk mendapatkan  bentuk menyerupai bentuk buaya perlu keterampilan sendiri.

3.      Sayur Babanci

Eka Septia Wulan - detikFood
Jakarta - Sayuran khas Betawi ini memang jarang sekali ditemui. Kalau tak ada perayaan spesial makanan ini tak akan muncul. Dan tidak semua orang bisa memasaknya loh! Mumpung Jakarta sedang berulang tahun, yuk icip-icip si sayur langka ini!
Diantara sekian banyak kuliner khas Betawi, mungkin sebagian orang tidak mengenal sayur babanci. Melihat dari namanya sayur ini memang sedikit aneh, dan sulit sekali di temui bahkan di pasar tradisional sekalipun. Tapi Anda tak perlu khawatir, karena sayur ini akan hadir memanjakan lidah Anda dalam rangka ulang tahun Jakarta.
Tepatnya di Oakroom Restaurant & Bar, festival makanan Betawi ini berlangsung. Mulai dari 14 hinga 22 Juni 2010 mendatang. Anda bisa mencicipi semua hidangan tak hanya di saat makan siang, tapi juga saat makanmalam tiba. Muali dari asinan Betawi, rujak juhi, gado-gado, soto Betawi, pecak ikan gurame, hingga menu yang cukup langka seperti sayur babanci.
Sayur babanci adalah salah satu jenis sayur langka yang hampir punah. Bukan hanya karena bahan-bahannya yang memang sulit ditemui, tapi juga tidak semua orang bisa memasak sayur babanci ini. Oakroom Premier Cozmo Jakarta memperkenalkan chef Deden Suherman yang memang ahli soal kuliner Indonesia.
Chef Deden menyiapkan hidangan istimewa selama masa promosi berlangsung. Tak hanya saat makan siang tapi juga makan malam. Kue-kue tradisional seperti tape uli, kembang goyang, kue lapis, biji ketapang, dan juga roti buaya jangan sampai Anda lewatkan. Dengan Rp 50.000,00 Anda sudah bisa mencicipi beragam kuliner khas Betawi plus welcome drink Bir Pletok yang bisa menghangatkan tubuh.
Nah, tunggu apalagi? Kalau sudah tak sabar mencicipi makanan dan camilan khas Betawi langsung saja meluncur ke Oakroom Premier Cozmo Jakarta. Untuk informasi dan reservasi Anda bisa menghubungi 021-25542300.

4.      Dodol betawi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Dodol betawi adalah jenis dodol khas suku Betawi.[1] Dodol betawi berwarna hitam kecoklatan dengan variasi rasa rasa yang lebih sedikit daripada dodol dari daerah lain. Rasa dodol betawi hanya terdiri dari ketan putih, ketan hitam dan durian. Proses pembuatan dodol betawi sangat rumit. Bahan baku pembuatan yang terdiri dari ketan, gula merah, gula pasir dan santan harus dimasak di atas tungku dengan kayu bakar kayu selama 8 jam.[2] Dodol betawi umumnya dibuat sebagai penganan khusus untuk pesta, bulan Ramadan, Idul Fitri atau Idul Adha. Terutama menjelang hari raya, dodol betawi laris terjual. Karena proses pembuatannya yang rumit, hanya sedikit orang-orang yang ahli membuat dodol betawi.
Terdapat beberapa daerah di Jakarta dan sekitarnya yang masih memproduksi dodol betawi, terutama di komunitas-komunitas warga Betawi, seperti di Condet, Jakarta Timur[3], Bogor dan Bekasi. Selain warga Betawi, dodol betawi juga dibuat oleh komunitas Tionghoa.[1]

Proses pembuatan

Karena proses pembuatan dodol betawi tidak mudah, maka warga menerapkan prinsip saling membantu (sambatan) agar dodol dapat tercipta dengan benar.[4] Bahan-bahan yang digunakan adalah ketan, gula merah, gula pasir dan santan kelapa tua. Bahan-bahan yang bagus akan membuat dodol legit dan tahan lama.[2]
Pertama-tama wanita menyiapkan bahan-bahan, memarut kelapa yang sudah dikupas oleh pria untuk mendapatkan santan, menumbuk beras ketan untuk membuat tepung kemudian menuangkan semua campuran bahan ke atas kawa (penggorengan besar).[4] Ketika dodol mulai kental, barulah digantikan oleh pria (tukang ngaduk).[4] Proses mengaduk (ngaduk) membutuhkan waktu yang lama, antara 8-12 jam[1][2] tanpa henti dengan menggunakan pengaduk (gelo). Bahan bakar untuk memasak dodol adalah kayu bakar yang harus dijaga agar tidak terlalu panas dan mengeluarkan asap. Api yang terlalu besar akan membuat dodol gosong dan masak tidak rata. Asap dapat menyerap dalam dodol dan membuat rasanya tidak enak.[4] Dodol yang sudah masak dituang di nampan atau tampah untuk didinginkan. Wanita melakukan tugas akhir memotong dodol jadi kecil-kecil dan membungkusnya.
  ^ a b c (Indonesia)Dodol Betawi, Si Legit yang Mulai Turun Pamor, vivanews. Akses:11-03-2012.
  ^ a b c (Indonesia)Dodol Betawi – Cita Rasa Asli Jakarta, inijakarta. Akses:11-03-2012.
  ^ (Indonesia)Dodol Betawi, jajanandepok. Akses:11-03-2012.
  ^ a b c d (Indonesia)Dodol Betawi, jakarta.go.id. Akses:11-03-2012

5.      Soto Betawi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Soto Betawi merupakan soto yang populer di daerah Jakarta. Seperti halnya soto Madura dan soto sulung, soto Betawi juga menggunakan jeroan. Selain jeroan, seringkali organ-organ lain juga disertakan, seperti mata, terpedo, dan juga hati.

 

Sejarah

Istilah soto Betawi hadir dalam kuliner masakan Indonesia sekitar tahun 1977-1978, namun bukan bearti tidak ada soto sebelum tahun tersebut. Yang memopulerkan dan yang pertama memakai kata soto Betawi adalah penjual soto di THR Lokasari / Prinsen Park, tentunya dengan ciri khas cita rasa sendiri. Banyak penjual soto pada masa tahun-tahun tersebut, biasanya menyebut dengan soto kaki Pak "X" atau sebutan lainnya. Istilah soto Betawi mulai menyebar menjadi istilah umum ketika penjual soto tersebut tutup sekitar tahun 1991.


6.      Kue Kembang Goyang
Jakarta - Camilan tradisional khas Betawi yang mirip kembang ini memang tak banyak lagi dijumpai. Padahal Untuk membuatnya cukup menggunakan bahan-bahan yang sederhana. Dengan cetakan kembang goyang pembuatan kue pun jadi makin mudah dan menyenangkan!
Kue kembang goyang merupakan salah satu camilan khas Betawi yang sudah mulai dilupakan orang. Padahal kue ini rasanya enak dengan campuran gurih, manis, dan renyah. Biasanya kembang goyang dibuat masyarakat Betawi saat lebaran atau pesta. Namun camilan ini juga enak dijadikan teman minum teh atau kopi di sore hari.
Selain bahan pembuatnya yang terdiri dari tepung beras, gula, telur, santan dan minyak goreng. Satu lagi yang terpenting dalam pembuatan kue ini adalah cetakan kembang goyang. Cetakan tersebut biasanya terbuat dari bahan alumunium berbentuk kembang dan gagang yang terbuat dari kayu panjang.
Fungsi cetakan kembang goyang adalah untuk membuat adonan berbentuk kembang. Caranya cukup sederhana, sebelum digunakan celupkan cetakan kembang goyang ke dalam minyak yang panas. Lalu angkat dan celupkan ke dalam adonan yang sudah jadi dan taruh kembali ke dalam minyak panas. Nah, fungsi gagang kayu inilah yang digunakan untuk menggoyang-goyangkan adonan hingga terlepas dari cetakan.
7.      Kerak Telor
Kerak telor adalah makanan asli daerah 
Jakarta (Betawi), dengan bahan-bahan beras ketan putih, telur ayam, ebi (udang kering yang diasinkan) yang disangrai kering ditambah bawang merah goreng, lalu diberi bumbu yang dihaluskan berupa kelapa sangrai, cabai merah,kencur, jahe, merica butiran, garam dan gula pasir. (sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Kerak_telor)