MAKANAN KHAS BETAWI :
1. Asinan Betawi
Fitria Rahmadianti - detikFood
Jakarta
- Asinan memiliki tempat tersendiri di hati para pecinta kuliner Jakarta.
Selain nikmat dan segar, makanan ini tergolong sehat karena banyak menggunakan
sayur-sayuran. Kerupuk mie kuning pun selalu menemani asinan Betawi. Pokoknye mantep dah!
Asinan masih satu keluarga dengan gado-gado, lotek, pecel, karedok, dan
ketoprak yang gurih, juga dengan rujak yang manis-asam-pedas. Ketiganya
menggunakan sayur-sayuran atau buah-buahan segar dan kuah kacang. Namun, asinan
Betawi punya karakteristik sendiri.
Sayur dan buah yang digunakan dalam asinan dibuat acar terlebih dahulu agar
awet. Bisa dengan direndam di air cuka (dibuat acar) atau direndam di air garam
(diasinkan). Asinan pun ada 2 jenis, yakni asinan Bogor dan asinan Betawi.
Asinan Bogor biasanya menggunakan
buah-buahan tropis, meski ada pula yang menggunakan sayur. Isiannya seperti
rujak, yakni mangga muda, jambu air, pepaya, kedondong, bengkoang, nanas,
anggur bogor, dan pala. Di atasnya ditaburi kacang tanah goreng. Kuahnya
terbuat dari cuka, sehingga lebih encer dan asam, namun juga terasa manis
pedas.
Asinan Betawi
umumnya menggunakan sawi, kol, tauge, selada, dan tahu putih yang ditaburi
kacang tanah goreng. Kuahnya menggunakan bumbu kacang yang dicampur cuka dan
cabai, terkadang disirami gula merah lagi. Pelengkap wajibnya adalah kerupuk
mie berwarna kuning.
Asinan Betawi banyak dijajakan keliling dengan gerobak. Namun, ada pula yang
dijual menetap di kios tersendiri, lengkap dengan area makannya. Empat dari
lima asinan yang Detikfood cicipi terletak di warung kecil, sementara satu lagi
dijual di gerobak yang menetap. Semuanya legendaris dan terkenal enak. Hmm...
Mana yang paling mantap?
2. Roti Buaya
Anggraini Citra -
detikFood
Roti Buaya merupakan
bagian dari budaya di Indonesia, khususnya pada masyarakat Betawi, penduduk asli
kota Jakarta dahulu Batavia.
Bagi masyarakat Betawi, roti buaya merupakan simbol dari kesetiaan, maka dari
itu di setiap acara pernikahan adat betawi, selalu menyertakan roti buaya
sebagai seserahan di samping mas kawin/mahar, dan perlengkapan lain seperti
baju, kain,perhiasan, serta beberapa peralatan rumah tangga.
Roti buaya menempati
porsi yang penting di banding peralatan seserahan lainnya. karena roti ini
mempunyai makna sebagai ungkapan kesetiaan bagi calon pengantin yang akan
melaksanakan pernikahan. Hal ini terinspirasi dari kebiasaan buaya yang hanya
kawin sekali seumur hidupnya. Sementara perwujudan roti, juga memiliki makna
tersendiri. Roti bagi masyarakat Betawi merupakan simbol dari kemapanan secara
ekonomi. jadi diharapkan pengantin selain bisa saling setia juga hidup dalam kondisi
yang mapan dan berkecukupan.Dan mayarakat Betawi mempercayai hal ini turun
temurun hingga saat ini. (sumber: http://rotibuaya.com/)
Bahan-bahan roti buaya ini, seperti roti manis pada umumnya. Namun untuk
mendapatkan bentuk menyerupai bentuk buaya perlu keterampilan sendiri.
3. Sayur Babanci
Eka Septia Wulan -
detikFood
Jakarta - Sayuran khas Betawi
ini memang jarang sekali ditemui. Kalau tak ada perayaan spesial makanan ini
tak akan muncul. Dan tidak semua orang bisa memasaknya loh! Mumpung Jakarta
sedang berulang tahun, yuk icip-icip si sayur langka ini!
Diantara sekian banyak kuliner khas Betawi, mungkin sebagian orang tidak
mengenal sayur babanci. Melihat dari namanya sayur ini memang sedikit aneh, dan
sulit sekali di temui bahkan di pasar tradisional sekalipun. Tapi Anda tak
perlu khawatir, karena sayur ini akan hadir memanjakan lidah Anda dalam rangka
ulang tahun Jakarta.
Tepatnya di Oakroom Restaurant & Bar, festival makanan Betawi ini
berlangsung. Mulai dari 14 hinga 22 Juni 2010 mendatang. Anda bisa mencicipi
semua hidangan tak hanya di saat makan siang, tapi juga saat makanmalam tiba.
Muali dari asinan Betawi, rujak juhi, gado-gado, soto Betawi, pecak ikan
gurame, hingga menu yang cukup langka seperti sayur babanci.
Sayur babanci adalah salah satu
jenis sayur langka yang hampir punah. Bukan hanya karena bahan-bahannya yang
memang sulit ditemui, tapi juga tidak semua orang bisa memasak sayur babanci
ini. Oakroom Premier Cozmo Jakarta memperkenalkan chef Deden Suherman yang
memang ahli soal kuliner Indonesia.
Chef Deden menyiapkan
hidangan istimewa selama masa promosi berlangsung. Tak hanya saat makan siang
tapi juga makan malam. Kue-kue tradisional seperti tape uli, kembang goyang,
kue lapis, biji ketapang, dan juga roti buaya jangan sampai Anda lewatkan. Dengan
Rp 50.000,00 Anda sudah bisa mencicipi beragam kuliner khas Betawi plus welcome
drink Bir Pletok yang bisa menghangatkan tubuh.
Nah, tunggu apalagi? Kalau sudah tak sabar mencicipi makanan dan camilan khas
Betawi langsung saja meluncur ke Oakroom Premier Cozmo Jakarta. Untuk informasi
dan reservasi Anda bisa menghubungi 021-25542300.
4.
Dodol betawi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Dodol betawi adalah jenis
dodol khas
suku Betawi.
[1]
Dodol betawi berwarna hitam kecoklatan dengan variasi rasa rasa yang lebih
sedikit daripada dodol dari daerah lain. Rasa dodol betawi hanya terdiri dari
ketan putih,
ketan hitam dan
durian. Proses
pembuatan dodol betawi sangat rumit. Bahan baku pembuatan yang terdiri dari
ketan, gula merah, gula pasir dan santan harus dimasak di atas tungku dengan
kayu bakar kayu selama 8 jam.
[2]
Dodol betawi umumnya dibuat sebagai penganan khusus untuk pesta, bulan Ramadan,
Idul Fitri atau Idul Adha. Terutama menjelang hari raya, dodol betawi laris
terjual. Karena proses pembuatannya yang rumit, hanya sedikit orang-orang yang
ahli membuat dodol betawi.
Terdapat beberapa daerah di Jakarta dan sekitarnya yang masih memproduksi
dodol betawi, terutama di komunitas-komunitas warga Betawi, seperti di Condet,
Jakarta Timur
[3],
Bogor dan Bekasi. Selain warga Betawi, dodol betawi juga dibuat oleh komunitas
Tionghoa.
[1]
Proses pembuatan
Karena proses pembuatan dodol betawi tidak mudah, maka warga menerapkan
prinsip saling membantu (sambatan) agar dodol dapat tercipta dengan benar.
[4]
Bahan-bahan yang digunakan adalah ketan, gula merah, gula pasir dan santan
kelapa tua. Bahan-bahan yang bagus akan membuat dodol legit dan tahan lama.
[2]
Pertama-tama wanita menyiapkan bahan-bahan,
memarut kelapa yang sudah dikupas oleh pria untuk mendapatkan santan, menumbuk
beras ketan untuk membuat tepung kemudian menuangkan semua campuran bahan ke
atas kawa (penggorengan besar).
[4]
Ketika dodol mulai kental, barulah digantikan oleh pria (tukang ngaduk).
[4]
Proses mengaduk (ngaduk) membutuhkan waktu yang lama, antara 8-12 jam
[1][2]
tanpa henti dengan menggunakan pengaduk (gelo). Bahan bakar untuk memasak dodol
adalah kayu bakar yang harus dijaga agar tidak terlalu panas dan mengeluarkan
asap. Api yang terlalu besar akan membuat dodol gosong dan masak tidak rata.
Asap dapat menyerap dalam dodol dan membuat rasanya tidak enak.
[4]
Dodol yang sudah masak dituang di nampan atau tampah untuk didinginkan. Wanita
melakukan tugas akhir memotong dodol jadi kecil-kecil dan membungkusnya.
^ a b c d (Indonesia)Dodol Betawi,
jakarta.go.id.
Akses:11-03-2012
5.
Soto Betawi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Soto Betawi merupakan
soto yang populer di daerah
Jakarta. Seperti
halnya
soto
Madura dan
soto sulung, soto Betawi juga
menggunakan
jeroan.
Selain jeroan, seringkali organ-organ lain juga disertakan, seperti
mata,
terpedo, dan juga
hati.
Sejarah
Istilah soto Betawi hadir dalam
kuliner masakan Indonesia sekitar
tahun 1977-1978, namun bukan bearti tidak ada soto sebelum tahun tersebut. Yang
memopulerkan dan yang pertama memakai kata soto Betawi adalah penjual soto di
THR Lokasari / Prinsen Park, tentunya dengan ciri khas cita rasa sendiri. Banyak
penjual soto pada masa tahun-tahun tersebut, biasanya menyebut dengan soto kaki
Pak "X" atau sebutan lainnya. Istilah soto Betawi mulai menyebar
menjadi istilah umum ketika penjual soto tersebut tutup sekitar tahun 1991.
6.
Kue Kembang Goyang
Jakarta - Camilan tradisional khas Betawi yang mirip kembang ini
memang tak banyak lagi dijumpai. Padahal Untuk membuatnya cukup menggunakan
bahan-bahan yang sederhana. Dengan cetakan kembang goyang pembuatan kue pun
jadi makin mudah dan menyenangkan!
Kue kembang goyang merupakan salah satu camilan
khas Betawi yang sudah mulai dilupakan orang. Padahal kue ini rasanya enak
dengan campuran gurih, manis, dan renyah. Biasanya kembang goyang dibuat
masyarakat Betawi saat lebaran atau pesta. Namun camilan ini juga enak
dijadikan teman minum teh atau kopi di sore hari.
Selain bahan pembuatnya yang terdiri dari tepung
beras, gula, telur, santan dan minyak goreng. Satu lagi yang terpenting dalam
pembuatan kue ini adalah cetakan kembang goyang. Cetakan tersebut biasanya
terbuat dari bahan alumunium berbentuk kembang dan gagang yang terbuat dari
kayu panjang.
Fungsi cetakan kembang goyang adalah untuk membuat
adonan berbentuk kembang. Caranya cukup sederhana, sebelum digunakan celupkan
cetakan kembang goyang ke dalam minyak yang panas. Lalu angkat dan celupkan ke
dalam adonan yang sudah jadi dan taruh kembali ke dalam minyak panas. Nah,
fungsi gagang kayu inilah yang digunakan untuk menggoyang-goyangkan adonan
hingga terlepas dari cetakan.